Pages

Minggu, 04 November 2018

Definisi Kaya dan Miskin

MENGETAHUI DEFINISI KAYA DAN MISKIN


     Terkadang terasa menggelikan. Atau lebih tepat lagi mengenaskan ? Ada sebuah ironi yang terjadi disini.

     Nyaris seumur hidup kita bekerja keras setengah mati supaya bisa kaya atau makmur. Tetapi karena tidak cerdas finansial dan tidak tahu hukum-hukum keuangan, kita malah menjauh dari kaya. Semakin lama justru semakin mendekat kearah miskin tanpa disengaja atau disadari. Akibatnya banyak yang semakin frustrasi. Semakin besar penghasilan kita, mengapa semakin banyak hutang kita ? Dan merasa semakin merasa perlu mendapat penghasilan lebih besar lagi ? Kok seperti kurang terus ya ? Lapar uang terus ya ?

     Banyak guru yang justru semakin stress ketika mendapat tunjangan pendidikan yang besarnya 1x gaji. Teman teman saya yang waktu itu rata rata sdh kepala sekolah, membenarkan bahwa mereka semakin sering menandatangi rekomendasi permintaan kredit dari para guru. Ini ironi kan ?
Digaji semakin besar, justru hutangnya yang semakin besar.

     Akibat rendahnya kecerdasan finansial, kita menumpuk beban yang kita pikir aset seperti rumah, tanah dan mobil. Akibatnya kita sebenarnya bertambah miskin meskipun kita sendiri merasa bertambah kaya. Itu nampak dari kerja kita yang semakin tua semakin keras dan tanggung jawabnya semakin besar. Itu sebenarnya hanya menunjukkan bahwa kita membutuhkan uang semakin banyak untuk bisa bertahan hidup. Mereka yang berusaha mencari uang besar adalah mereka yang kekurangan uang alias miskin. Itulah aturan dasarnya yang perlu dipahami.

KAYA DAN MAKMUR


     Orang kaya itu bukan orang yang penghasilannya besar, rumahnya besar dan mobilnya banyak. Itu namanya orang yang hidupnya mewah. Sebagian besar yg hidupnya mewah seperti itu adalah orang yang secara keuangan sebenarnya miskin. Karena mereka membiayai kehidupan mewahnya dengan bekerja keras. Seperti yg saya lakukan dulu.

     Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa orang disebut kaya kalau mulai besok dia berani berhenti bekerja, karena sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar dari biaya hidupnya.

     Sebenarnya yang paling mudah ya mengukur INDEKS KEMAKMURAN masing masing. Yaitu penghasilan pasif di bagi biaya hidup. Jika IK nya lebih dari 1 berarti kita makmur. Jika IK nya jauh lebih besar dari 1 berarti kita kaya.

     Coba Anda ukur Indeks Kemakmuran 15 tahun yg lalu, 10 tahun lalu dan sekarang. Jika naik terus berarti bagus, pola pengaturan keuangan bisa diteruskan. Jika turun terus berarti tidak bagus. Anda harus segera merubah arah. Bisa dengan merubah cara mencari uang atau dengan merubah cara menggunakan uang. Kalau itu Anda biarkan, maka bukan tidak mungkin Anda akan masuk golongan 80% profesional berpenghasilan besar yang jatuh miskin di usia tuanya. Itu kalau sekarang Anda berpenghasilan besar seperti saya sebagai dokter kandungan dulu.

     Saya pernah menghitung IK saya, dan ternyata turun terus karena yang saya tingkatkan adalah biaya hidup. Itu ditandai dengan semakin senior, kerja saya semakin keras. Jika dulu praktek 5 hari seminggu sore saja. Saat senior saya praktek 6x seminggu pagi dan sore. Di satu sisi saya merasa bangga karena semakin diperlukan dan semakin sibuk. Tetapi pengetahuan saya yang baru yaitu kecerdasan finansial mengatakan bahwa saya sebenarnya semakin miskin.

     Alhamdulillah, pada awal 2003 saya diajari materialisasi, dan dua tahun setelah itu saya bisa bebas finansial dan bebas waktu. Mekanisme Sukses Otomatis (yang waktu itu belum saya ketahui) telah menuntun saya melalui CARA OTOMATIS KAYA SEJATI.

M I S K I N


     Sebenarnya definisi miskin itu secara filosofi tidak ada karena kita menggunakan kata ampuh yaitu CUKUP. Padahal yang sering terjadi, cukup itu artinya kekurangan uang yang dicukup cukupkan.

     Dalam dunia keuangan sebenarnya hanya ada 2 kondisi yaitu KEKURANGAN UANG dan KELEBIHAN UANG. Anda disebut kekurangan uang bila Anda masih HARUS BEKERJA untuk mendapatkan uang. Sebaliknya Anda disebut kelebihan uang jika uang sudah datang sendiri dari ASET yg dulu Anda bangun. Anda boleh saja tetap bekerja seperti Bill Gate dan para milyarder lain. Tetapi bekerjanya membangun aset.

     Tetapi dengan definisi kaya yang sudah baku yaitu penghasilan pasif lebih besar dari biaya hidup, maka definisi miskin ya kebalikannya.
Jose Mujica, presiden Uruguay yang sangat sederhana mengatakan bahwa Orang miskin adalah mereka yang bekerja keras hanya untuk membayar gaya hidupnya yang mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih.

    Saat itu saya juga termasuk orang miskin yang terus menerus berusaha mencari uang besar. Hanya untuk memenuhi gaya hidup saya yang semakin lama semakin mewah. Kemudian berhasil merubah arah dan akhirnya sampai saat ini saya masih terus bekerja membangun aset.

HATI - HATI


     Kita sudah sering salah sangka pada kondisi seseorang, bahkan kita sendiri. Jika dia punya rumah besar dan mobil mewah kita menyebutnya kaya. Jika dia hidup sederhana kita sebut miskin. Padahal belum tentu. Bisa saja dia hidup sederhana karena sedang  menunda kenyamanan, sebuah kondisi yang menjadi prasyarat untuk bisa kaya. Kita memiliki uang tetapi tidak digunakan untuk hidup, melainkan digunakan untuk investasi.

     Terkadang kita melihat seseorang yang tadinya hidup sederhana cenderung miskin, kemudian "mendadak" nampak kaya. Orang lain curiga dia pelihara tuyul atau makhluk gaib lain. Kalau saya melihatnya mungkin dia cerdas finansial. Melakukan proses menunda kenyamanan sampai investasinya berhasil. Setelah berhasil, barulah dia menggunakannya untuk membeli benda benda yang disukainya.

    Seseorang yang membeli benda benda yang bagus kemudian membayarnya dengan bekerja keras mencari uang, maka dia pasti orang miskin. Hidupnya sering stres meskipun jarang diakui.

    Jadi, kalau Anda hidup mewah dengan penghasilan aktif, Anda adalah orang miskin. Semakin mewah kehidupan Anda, sebenarnya semakin miskin Anda. Meskipun karena ketidak tahuan Anda, seringkali Anda menolak kebenaran bidang keuangan ini. Tertutup oleh pandangan tetangga, saudara, teman dan siapapun di sekeliling Anda yang mengatakan ANDA KAYA. Seperti yg saya alami dulu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar